Justin point of view
Malam ini aku dan Revi menghabiskan malam dikamarnya dengan
bercerita tentang semua hal apa saja yang sangat tidak penting untuk
dibicarakan. Misalnya berapa harga pizza jika tanpa toping dan apa gunanya
pizza disaat kita sedang perang dunia, bahkan air mataku hampir mengalir karena
tertawa saat kami membicarakan berapa tahun yang obama butuhkan untuk merubah
warna kulitnya menjadi putih. Aku tahu Revi sangat pintar dan cerdik,ia juga
mampu membuatku nyaman dan tertawa
tawanya meledak saat aku membicarakan masa laluku yang suram,aku pernah jatuh terpeleset ditengah keramaian mall dan celanaku melorot saat pentas drama di sekolahku lima tahun yang lalu.
“baiklah bieber!hahahaha...berhenti membuatku tertawa” katanya memelas padaku, perutnya aku rasa sudah sangat sakit karena tertawa,melihatnya tertawa membuatku ikut tertawa dan merasa senang. Aku menyukai saat saat ia tersenyum dan tertawa dan aku sangat benci melihatnya diam dan menangis
jam menunjukan pukul 11 lewat 30 malam, sudah hampir 4 jam kami membicarakan semua hal yang tidak penting berdua dikamarnya, ia duduk bersila sementara aku berbaring menghadap kelangit langit
aku belum pernah menghabiskan waktu selama ini dengan tertawa dengan satu gadispun kecuali Revi McKenzie dihadapanku sekarang
setelah kami yakini bahwa tidak ada hal lain yang menarik dibicarakan, kami mulai membuka laptop dan camera digital milikku, kami berfoto berdua, membuatku tertawa dan merasa senang... beginikah rasanya surga?
Revi point of view
aku tertawa saat melihat hasil foto kami berdua, dengan cepat justin mencetak semua foto itu dan memberikannya untukku, wajahku dan justin terlihat sangat konyol. Justin memutar kedua bola matanya sambil memeluk leherku dari belakang sementara aku menjulurkan lidahku sambil memegangi kamera, dan foto justin saat mengenakan wig warna merah muda dan aku mengenakan wig berwarna kuning emas, aku tidak tahu justin darimana mendapatkan semua wig ini, yang jelas, semua hal yang kami lakukan malam ini membuatku sangat bahagia dan senang.
“kau tahu,wajahmu lebih tampan jika mengenakan wig itu” candaku pada justin, justin cemberut lalu berpura pura mencekek leherku,aku terkekeh. Aku sudah menganggap justin sebagai saudaraku sendiri, atau malah kakak laki-laki yang sangat aku harapkan kehadirannya sejak dulu, kakak yang bisa melindungi aku dari jahatnya allison dan selalu bisa menenangkan aku disaat aku menangis,entahlah.
setelah selesai menyentak foto dan kamipun membuat video menyanyi lagu love on top beyonce dengan gaya nerd, justin yang menyanyi sedangkan aku Cuma mengambil nada reffnya saja, seperti yang kalian tahu, suaranya memang emas. Aku terfikir untuk mengirimkan rekaman suaranya saat bernyanyi serius kepada produser musik di atlanta, mungkin justin bisa menjadi penyanyi hebat
“suaramu juga bagus, mengingatkanku dengan dentingan piano yang indah” bisik justin ditelingaku saat kami selesai membuat video yang sangat aneh dan lucu
“aku tidak bisa menyanyi sepertimu,bieber” balasku pelan. Justin tersenyum
“kau tahu,semua orang bisa menyanyi,hanya tinggal bagaimana cara dia menyampaikan lagunya dengan baik dan tepat” tambah justin lalu bangun dari duduknya, berjalan kesana kemari dihadapanku, membuat rasa kantukku menyerang seketika, jam juga sudah menunjukan pukul 12 malam, mompattie mungkin sebentar lagi akan pulang.
“aku mengantuk,mana janjimu bieber menyebalkan?” tanyaku menagih janji justin, yaitu menyanyikan aku lagu sebelum tidur. Justin mendengus kesal lalu duduk ditepi tempat tidurku, aku berbaring dengan nyaman. Justin menyanyikan lagu yang sangat indah,aku tidak tahu judulnya apa dan siapa yang membawakan lagu
itu, bahkan aku sempat
mengira kalau justin yang menciptakan lagu itu sendiri. Justin masih menyanyi
dan mataku mulai terasa sangat berat,perlahan aku menutup mataku tapi masih
berusaha untuk terus mendengar suara itu masuk ke indera pendengaranku. tawanya meledak saat aku membicarakan masa laluku yang suram,aku pernah jatuh terpeleset ditengah keramaian mall dan celanaku melorot saat pentas drama di sekolahku lima tahun yang lalu.
“baiklah bieber!hahahaha...berhenti membuatku tertawa” katanya memelas padaku, perutnya aku rasa sudah sangat sakit karena tertawa,melihatnya tertawa membuatku ikut tertawa dan merasa senang. Aku menyukai saat saat ia tersenyum dan tertawa dan aku sangat benci melihatnya diam dan menangis
jam menunjukan pukul 11 lewat 30 malam, sudah hampir 4 jam kami membicarakan semua hal yang tidak penting berdua dikamarnya, ia duduk bersila sementara aku berbaring menghadap kelangit langit
aku belum pernah menghabiskan waktu selama ini dengan tertawa dengan satu gadispun kecuali Revi McKenzie dihadapanku sekarang
setelah kami yakini bahwa tidak ada hal lain yang menarik dibicarakan, kami mulai membuka laptop dan camera digital milikku, kami berfoto berdua, membuatku tertawa dan merasa senang... beginikah rasanya surga?
Revi point of view
aku tertawa saat melihat hasil foto kami berdua, dengan cepat justin mencetak semua foto itu dan memberikannya untukku, wajahku dan justin terlihat sangat konyol. Justin memutar kedua bola matanya sambil memeluk leherku dari belakang sementara aku menjulurkan lidahku sambil memegangi kamera, dan foto justin saat mengenakan wig warna merah muda dan aku mengenakan wig berwarna kuning emas, aku tidak tahu justin darimana mendapatkan semua wig ini, yang jelas, semua hal yang kami lakukan malam ini membuatku sangat bahagia dan senang.
“kau tahu,wajahmu lebih tampan jika mengenakan wig itu” candaku pada justin, justin cemberut lalu berpura pura mencekek leherku,aku terkekeh. Aku sudah menganggap justin sebagai saudaraku sendiri, atau malah kakak laki-laki yang sangat aku harapkan kehadirannya sejak dulu, kakak yang bisa melindungi aku dari jahatnya allison dan selalu bisa menenangkan aku disaat aku menangis,entahlah.
setelah selesai menyentak foto dan kamipun membuat video menyanyi lagu love on top beyonce dengan gaya nerd, justin yang menyanyi sedangkan aku Cuma mengambil nada reffnya saja, seperti yang kalian tahu, suaranya memang emas. Aku terfikir untuk mengirimkan rekaman suaranya saat bernyanyi serius kepada produser musik di atlanta, mungkin justin bisa menjadi penyanyi hebat
“suaramu juga bagus, mengingatkanku dengan dentingan piano yang indah” bisik justin ditelingaku saat kami selesai membuat video yang sangat aneh dan lucu
“aku tidak bisa menyanyi sepertimu,bieber” balasku pelan. Justin tersenyum
“kau tahu,semua orang bisa menyanyi,hanya tinggal bagaimana cara dia menyampaikan lagunya dengan baik dan tepat” tambah justin lalu bangun dari duduknya, berjalan kesana kemari dihadapanku, membuat rasa kantukku menyerang seketika, jam juga sudah menunjukan pukul 12 malam, mompattie mungkin sebentar lagi akan pulang.
“aku mengantuk,mana janjimu bieber menyebalkan?” tanyaku menagih janji justin, yaitu menyanyikan aku lagu sebelum tidur. Justin mendengus kesal lalu duduk ditepi tempat tidurku, aku berbaring dengan nyaman. Justin menyanyikan lagu yang sangat indah,aku tidak tahu judulnya apa dan siapa yang membawakan lagu
“MORNINGGG” sapa mompattie saat aku dan justin serempak turun kebawah, keruang makan, mompattie sudah rapi dengan setelan jasnya, sedangkan justin juga sudah rapi dengan pakaian kasual yang pas melekat ditubuhnya yang mulai berotot. Justin mengenakan kemeja sekaligus hoodie warna hijau zamrud dan jeans yang keren, tak lupa sneakers yang melekat dikedua kakinya yang kokoh. Justin memberi jel pada rambutnya sehingga terlihat keren dengan model spike khas pria remaja jaman sekarang, justin mencium kedua pipi mompattie dan mencubit kedua pipiku dengan geram, aku mendengus dan membalasnya dengan jitakan keras di keningnya. Ia mengerang
“Awh!bisakah kau memberi sapaan selamat pagi yang lebih manis dari sebuah jitakan, McKenzie” dengusnya kesal,aku terkekeh lalu mengoles rotiku dengan selai strawberry diatas meja makan, mompattie tersenyum melihat tingkah kami berdua
“mompatt semalam pulang jam berapa?maaf aku ketiduran semalam” kataku
“no problem,sweety.mom pulang jam 1 malam,kalian berdua pasti sudah tidur”
“aku harus tidur lebih lama karena harus menyanyikan gadis lucu ini sebuah lagu”
aku menepuk lengannya “bukan Cuma kemarin malam saja bieber, tapi selama aku disini,apa perlu aku sebutkan apa janjimu waktu itu,huh?” tantangku
justin menggaruk tengkuknya yang pasti tdak gatal
“asalkan kau mau membayarku dengan berlian setiap seminggu sekali,aku mau”
“BIEBER!Kau tidak bisa mengingkari janji yang telah kau ucap, pokoknya aku tidak mau tahu,kau harus menyanyikan sebuah lagu setiap malam untukku. Remember,setiap malam!” kataku ketus, justin tertawa
“iya iya,aku tahu.akan aku usahakan” balasnya
mompatt tertawa lalu segera berpamitan menuju kantornya
“mom pergi duluan,akan mom usahakan hari ini pulang lebih awal” katanya lalu mencium kening justin dan keningku, aku sangat bahagia sekarang, mompattie sudah menganggap aku sebagai anaknya, bahkan bagian dari keluarga kecilnya. Akhirnya aku bisa merasakan kasih sayang seorang ibu yang sudah lama aku cari
“aku pergi ya,kuharap kau mau menungguku nanti, jangan kabur, seluruh rumah sudah aku pasang cctv” goda justin padaku,aku tersenyum padanya
“siap bos”
justin mengacak rambutku, aku masih mengenakan baju tidur berwarna merah muda yang sudah pudar dimana-mana, aku sangat suka bahan dan coraknya, itu sebabnya aku selalu memakainya dua kali seminggu.
Lanjutannta ntaran ya:3 biar gereget begetoh(?) wkwk._. oke guys, thanks for reading...
*lambaitanganalamissworld*
follow saya @ReviAudiva dan tolong klik www.soundcloud.com/reviaudiva dan follow ya:3
terima kasih yang tidak terhingga buat kalian semuah ({})