Welcome To My Blog , Follow me @ReviAudiva Thank's

Rabu, 05 Februari 2014

LOVE TRAIN



Justin point of view

“Revi,siapa?” tanyaku saat ada seseorang yang memencet bel rumahku, Revi langsung berdiri dari sofa yang kami duduki berdua, kami sedang duduk santai

sambil menonton film the notebook, Revi menggeleng lalu membuka pintu
“Hey Niall,come in” sapa Revi hangat sambil mengambil alih koper ungu ditangan Niall-teman Revi-. Niall, pria seumuranku bahkan lebih tua sedikit dengan rambut putih berantakan yang pasti keren menurut para gadis dan mata biru keabu abuannya yang aku yakin membuat Revi terpesona saat menatapnya.
“Justin!” panggil Revi lembut menyuruhku menghampiri dirinya dan Niall, aku langsung berdiri dan berhadapan dengan Niall
“Hey,justin bieber?” sapaku. Niall mengulurkan tangannya,aku menyambutnya
“Niall James Horan,bisa kau panggil Niall” sapanya hangat padaku, ia tersenyum manis. Aku membalas senyumannya. Revi tersenyum lalu menyuruh Niall duduk
baiklah, ia hanya menyuruh Niall.. setidaknya ia tidak menyebutkan namaku
“aku akan membuatkan minuman untukmu,Niall” katanya manis, Niall tersenyum
aku mencegahnya “Biar molly saja yang membuatkannya, kau hanya perlu memanggilnya kedapur dan memintanya membuatkan soft drink untuk Niall”kataku. Niall mengangguk saja
“itu lebih baik” gumam Niall pelan
“Baiklah” Ujar Revi lalu ia berlari menuju dapur, terlihat jelas bahwa ia tidak mau membuang waktunya untuk berbincang dengan pria berambut putih didepanku ini
aku memandangi Niall dengan tatapan yang penuh selidik, apa yang gadis itu lihat dari Niall,aku jauh lebih tampan dan keren dari Niall,bukan?
“Hey” kata Niall mengagetkanku,aku langsung tersentak dan membuyarkan lamunanku yang mulai tidak tentu arah. Niall melambaikan tangannya kearahku
“kau tidak apa-apa,aku dengar tadi,kau sakit?” tanya Niall padaku
“no.its okay,aku hanya kelelahan.dia pergi begitu saja dari rumah” balasku. Astaga. Apa perlu aku menceritakan kejadian tadi pagi padanya?
Niall mengangguk seolah mengerti lalu menatap Revi yang mendekat kearah kami membawa baki berisi dua gelas soft drink
“kuharap kau suka” katanya pada Niall
Niall mengangguk lalu meminum perlahan soft drink yang kutahu pasti buatan Molly, karena aku tau dari warna dan aroma soft drink buatan Molly.
“Niall,kuharap tidak apa apa jika aku pergi dari hotelmu lebih awal” desis Revi.aku mendogakkan wajahku kearahnya, Niall mengenggam tangan itu, tangan mungil yang selalu aku genggam jika aku melihatnya bersedih
“tidak apa-apa,kurasa kau akan jauh lebih baik berada disini,dekat dengan orang orang yang menyanyangimu” balas Niall,aku terdiam. Baiklah, aku duduk disini hanya sebagai audience, aku Cuma menganggu mereka berdua bermesraan. Tapi,aku sama sekali tidak mau pergi dari sini,aku harus mengamati semua gerak gerik Niall, aku tidak suka dia merebut perhatian Revi begitu saja.
“Baiklah,terima kasih atas minumannya yang lezat,kurasa aku harus kembali ke hotel” kata Niall berpamitan lalu berdiri,aku dan Revi mengantarnya menuju mobil sederhananya
“terima kasih sudah membantuku” bisik Revi lalu membalas pelukan Niall,
“terima kasih banyak bieber atas waktunya” pamit Niall padaku, aku membalas pelukan persahabatannya lalu mengangguk
“kapan saja kau mau kemari” balasku, ia tersenyum lalu memasuki mobilnya yang unik. Lalu mobil kodok itu dengan mulus membelah jalanan kompleks peruamahan ku dengan lancar.

Revi point of view

“Dia menyenangkan ya just?” tanyaku pada justin saat kami duduk duduk dibelakang rumah justin, kami duduk didua set ayunan dibelakang rumah justin yang teduh, ada terdapat pohon oak agak jauh dari ayunan dan taman bunga violet ungu yang indah, hari sudah sore, mompattie harus kembali ke kantornya karena ada beberapa urusan yang darurat. Aku tidak tahu pasti apa pekerjaan mom pattie,yang jelas pekerjaannya sangat bagus sehingga ia mampu membangun rumah semewah ini dan membiayai kuliah justin yang cukup mahal.
“besok aku akan kembali ke kampus, bagaimana,kau mau masuk kuliah atau dirumah saja?” tawar justin padaku
aku sangat ingin kuliah,tapi aku tidak tahu dan aku juga belum memikirkan itu dengan matang,aku juga tidak tahu bagaimana kelanjutan kehidupanku. Aku juga tidak tahu apakah aku harus disini atau malah pulang kembali ke los angeles,rumahku yang pasti sudah mulai dikuasai oleh allison dan anaknya.
“liburanmu sudah habis ternyata,huh?” tanyaku kembali,justin mengangguk
“haah,bagaimana?kau mau kuliah,kau bisa memilih jurusan apapun semaumu”
“aku tidak berpikir untuk kesana justin,aku tidak tahu”
“kau bisa tinggal disini selamanya,aku rasa mom akan senang”
“aku tidak tahu” balasku sekenanya, justin menghentikan ayunannya,
“mom akan pulang jam satu malam nanti,akan ada rapat mendadak, bila kau butuh sesuatu bisa minta molly dan jika kau mau keluar,jangan sampai larut malam dan pastikan kalian berdua sudah ada dirumah sebelum mom sampai with love mom” kata justin sambil membacakan pesan singkat dari mompatt yang masuk melalui handphonenya. Aku terkekeh,justin tersenyum misterius
“bagaimana kalau kita adakan acara semalam suntuk dengan bercerita”
“cerita apa?”
“hantu”
“its not funny, jey be” balasku ketus,justin tertawa lalu berjalan kearah belakangku dan membuatku terkejut dan hampir terjatuh saat ia mengayunkan ayunanku dengan sangat keras dan kencang
“JUSTIN!!!TIDAK LUCU KAU TAUU!!” kesalku,justin berlari berhamburan memasuki rumahnya,sementara aku harus menunggu ayunan ini berhenti dan menyeimbangkan tubuhku baru aku bisa berlari menyusul si bieber menyebalkan itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar