Welcome To My Blog , Follow me @ReviAudiva Thank's

Rabu, 05 Februari 2014

LOVE TRAIN



Revi point of view

          Aku dan Niall jalan jalan ke taman didekat hotel atlanta. Niall mengenakan baju putih polos dan celana corak tentara yang keren, rambutnya ia biarkan berantakan tak disisir, sneakers warna warni yang indah dan jam tangan yang melekat pas dipergelangan tangannya sebelah kanan. Aku hanya mengenakan pakaian santai atasan babydoll dan skinnyjeans terbaru serta high hells top toe berwarna merah
“bagaimana hidupmu?” tanya Niall. Aku terdiam
“bahagia,seperti banyak orangnlainnya” kataku berbohong

“kau ke atlanta mau bertemu siapa?” tanya Niall lagi
“berlibur saja” balasku dingin Niall tahu aku tidak mau berbicara banyak dengannya ia hanya diam dan membelikanku ice cream rasa cokelat. Kami duduk disalah satu bangku panjang yang terletak manis ditaman bunga seperti ini.
“hidupmu bahagia bukan?kau bisa berlibur kemana saja yang kau mau”
“hidupku indah?lelucon!” balasku spontan
“ha?kenapa?” tanya niall penasaran
“oh tidak,tidak apa apa”

          aku menikmati ice cream pemberian Niall dan Niall menikmati ice cream vanilla yang terlihat enak itu. Aku merasakan sebuah tangan menyentuh pundakku. Aku menoleh kebelakang dan mendapati mompattie menatapku cemas masih menggunakan setelan jasnya.
“Mom pattie?” panggilku terkejut,bagaimana ini. Aku tidak mau kembali kerumahnya
“Revi,kenapa kau kabur dari rumah?”
Niall hanya terdiam menatapku cemas. Aku menggeleng dan pucat pasi
“aku tidak.. aku tidak mau merepotkanmu dan justin”
mom pattie terlihat lelah, lalu matanya memerah dan wajahnya lemah
“aku tidak tahu yang akan kau lakukan,tapi tolonglah,kembalilah”
“untuk apa?aku tidak mau mom, aku dan justin baru saja bertengkar hebat”
“aku mohon,pulanglah.kita bicarakan ini baik baik”
“justin pasti tidak menginginkan aku kembali,jadi buat apa aku kembali?”
“aku mohon,kita bisa mulai dari awal”
aku tertawa mompattie menatapku cemas
“aku tidak punya keluarga mom, tidak akan ada keluarga yang mau menampungku, aku tidak mau merasa kalau aku punya keluarga”
“tapi aku sudah menganggapmu sebagai anakku,Revi. Ayolah.aku tahu ego mu besar Revi,tapi tolong aku,sweetheart” katanya memelas. Aku cengengesan
“kau bilang egoku besar mom, aku tidak mau kembali,jangan paksa akuu” teriakku begitu saja.
“justin sakit. Tolong kembalilah” kata mompatt memelas, aku terdiam. Air mata mompatt akan keluar sebentar lagi gara gara menghadapi aku yang keras kepala ini
“justin sakit?”
“dia memikirkanmu sedari tadi, dia menangis membaca suratmu, aku belum membacanya ia memintaku menjemputmu kembali, ia sangat menyesal Revi”
aku terdiam,Niall menatapku meminta penjelasan
“aku sudah punya rumah dan teman,mom” kataku pelan
“lalu kami bukan keluarga dan temanmu,Revi.ayolah. jika kau tidak mau menginap dan kembali tidak apa apa, tapi tolonglah lihat keadaan justin.badannya panas.aku khawatir.aku tidak mau hal buruk menimpanya”
Aku langsung menarik tangan mompatt menuju mobilnya, aku yang membawa mobil mompatt dan ia duduk disebelahku. Tanganku mencengkram kemudi. Justin menangis mengetahui aku tidak dirumahnya? Justin menangis karena aku dan dia jatuh sakit karena memikirkan aku.

Justin point of view

Bidadari.....
kenapa begitu mirip dengan Revi? Wajah dan postur tubuhnya sama
ini hanya khayalan, mungkin pengaruh obat bius yang berlebihan ditubuhku
dia mana mungkin mau kembali kemari
“justin?” panggilnya lirih lalu mendekat kearahku. Oke baiklah,sekarang itu teras begitu nyata saat ia mengenggam tanganku yang hangat
“tidak mungkin” lirihku,ia tersenyum
“oke baiklah,maafkan aku bieber?”
aku terdiam, ia tersenyum lalu memelukku
“aku tau aku yang salah,aku sudah memarahimu dan pergi begitu saja”
“aku juga minta maaf,aku keterlaluan” tambahku lalu tersenyum. Rasa sakit dan dingin tubuhku kurasa sudah hilang, tubuhku membaik begitu saja
“kenapa kau bisa sakit bodoh?” tanyanya,aku tertawa
“aku tidak sakit,aku hanya kelelahan”
“oke baiklah, aku bisa pergi sekarang?” tanyanya,aku terdiam, dia datang tidak untuk kembali,hanya untuk melihatku. Sakitku rasanya kembali menyerang, aku langsung drop. Dia tidak akan benar benar memaafkan aku
“kenapa kau tidak tinggal disini?”
“aku tidak bisa, aku sudah punya rumah dan teman lainnya”
bagaikan tersambar petir,kau tahu?
“aku sudah menginap di atlanta hotel dan aku sudah mempunyai Niall,temanku”
katakan padaku kalau kau hanya berteman ayolah.katakan padaku kau hanya berteman dengan pria bernama Niall itu. Ayolaah Revi....
air mataku entah kenapa menetes pelan, aku mulai ragu kalau aku ini lakilaki. Kenapa dengan mudah hatiku tersentuh seperti ini. Kenapa aku tidak mau kehilangannya
“kau bisa tinggal,aku akan sangat senang”
“tidak bisa,aku sudah memesan kamar untuk seminggu,justin”
“aku yang akan membayaarnya asalkan kau mau kesini kembali,ayolah” bujukku
dia mengeleng. Matanya redup lalu ia tersenyum





Aku menyanyikannya sepenggal lagu buatanku sendiri,ia menangis begitu saja. Lalu kepalanya jatuh diatas tubuhku yang terbaring.ia menangis diatas dadaku. Aku merasakan air matanya membasahi bajuku.. aku mengelus kepalanya. Aku tidak suka ia menangis
“kenapa kau menangis?”
“kau menyanyikannya indah sekali justin” balasnya
“baiklah.kau berlebihan” kataku lalu tertawa
“sekarang maukah kau kembali kerumahku lagi,aku akan selalu menyanyikanmu lagu sebelum tidur” tawarku. Ia mengangguk begitu saja dan langsung memelukku
“aku menyanyanginya tuhan” bisikku lirih pada diriku sendiri. Dan aku tidak mau waktu begitu saja mengalir.

Revi point of view

aku akhirnya kembali kerumah justin, entahlah, mendengar tawarannya yang akan menyanyikanku sebuah lagu setiap malam membuatku antusias,aku selalu menyukai ia menyanyi.membuatku tenang dan bahagia.
aku memeluknya sekarang. Jantungnya berdetak tak karuan. Aku membahasi kaus polosnya dengan air mataku. Ia tersenyum
“baiklah,aku akan meminta Niall membawa barangku kemari” balasku
“Niall?aku bisa menyewa orang lain Revi”
“Niall teman specialku justin,anaknya baik dan tampan” balasku. Justin terdiam.
aku menyukai Niall. Bahkan aku sangat menyukai nya terutama rambut nya
“Niall yang memberikanku diskon menginap di hotel bintang lima itu.dia anak orang kaya tapi sederhana,aku suka berteman dengannya” balasku tak mau kalah. Justin hanya diam, lalu melepaskan tanganny dari kepalaku, kelihatannya ada yang tidak  beres dengan big buddy bieber satu ini.entahlah,kenapa aku merasakan bahwa ia cemburu?oke, kalau benar itu pasti salah, mana mungkin seorang justin bieber menyukaiku? Dia mana mungkin bisa menerima aku dengan apa adanya diriku, biar kutebak.mungkin tipe nya itu setingkat beyonce,demi lovato atau malah taylor swift. Tidak mustahil jika ia bisa berkencan dengan taylor, taylor sangat cantik dan justin sangat tampan,sedangkan aku... aku terakhir kali kencan bersama harry styles, pria inggris berambut keriting yang menggemaskan. Setelah menelpon Niall dan Niall dengan senang hati membawakanku seluruh barang milikku.

“Hey Niall,come in” sapaku pada Niall yang masih keren walaupun sempat aku tinggalkan ditaman beberapa waktu lalu,Niall masuk dengan koper familiar dimataku.koper siapa lagi selain milikku yang mempunyai corak unik seperti ini, corak koperku berbeda dengan corak bulu kucing atau macan tutul,koperku bergaris garis putih dan warna ungu yang dominan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar